Cara Elegan “Membanting” Harga


Di perjalanan menuju kampus kemarin pagi, saya ga sengaja mendengarkan radio yang menyiarkan program business coaching. Lumayan.. jadi ada pengalih kegiatan sing a long yang biasa dilakukan. Maklum suara lagi agak serak karena cuaca belakangan yang kurang mendukung. Topiknya adalah tentang cara melakukan rekrutmen pegawai dengan baik. Sang business coach yang ditemani oleh dua orang penyiar membahas topik mulai dari hal yang sifatnya basic. Ketika salah satu penyiar minta diterangkan lebih detail, business coach menjawab nanti akan diberikan pada event business gathering. Loh?? Ooh.. ternyata program ini adalah program promosi event tokh. Sang business coach berniat menawarkan kepada pendengar tentang event business gathering yang akan diselenggarakan perusahaan konsultannya. Hehehe..

Saya rasa sudah tepat sang business coach melakukan promosi dengan melakukan blocking program siaran di radio tersebut.  Pasalnya radio ini bertarget usia pendengar sekitar 25 sampai 30 tahunan, yang sudah pasti salah satu profesinya adalah pengusaha. Sehingga diduga cocok dengan target event yang akan diselenggarakan oleh perusahaan sang business coach.

Sampailah pada waktu diterangkannya teknis event business gathering itu seperti apa. Sang business coach menjelaskan bahwa event akan diselenggarakan satu hari penuh di sebuah hotel berbintang. Tersedia 2 tipe tiket untuk mengikuti event tersebut, yaitu platinum dan gold. Tapi disebutkan juga bahwa tiket tipe platinum yang harganya paling mahal (Rp.3 juta rupiah) sudah sold out. Sang business coach bilang jika tiket platinumnya yang mahal sudah habis karena begitu banyak pelaku bisnis yang sadar pentingnya event tersebut dan take action dengan membelinya (ciyusss?). Di sini baru menariknya. Apakah benar ada tiket tipe platinum?

 

Setelah itu disebutkan bahwa yang tersedia tinggal tipe gold seharga Rp. 1,5 juta. Kemudian jika ada yang mendaftar saat program di radio itu masih disiarkan, akan diberikan fasilitas buy one get two alias harga per orangnya hanya Rp. 750 ribu. Sungguh saya melihat ini sebenarnya hanyalah trik dagang. Dengan sengaja menyebutkan tiket yang mahal sudah habis dibeli adalah trik supaya orang yang belum memutuskan membeli jadi berpikir dua hal: 1. Yang mahal saja habis dibeli, berarti orang dengan tingkat pengeluaran tinggi merasa event ini penting, 2. Tiket tipe gold yang masih tersisa dengan harga yang lebih rendah harus segera dibeli agar tidak segera kembali habis seperti tiket yang lebih mahal. Sekilas jadi berpikir kira-kira berapa harga pokok penjualan atau harga modal per orangnya. Jangan-jangan malah di bawah Rp. 750 ribu. Jadi sebenarnya dengan menjual Rp. 750 ribu per orang itu tetaplah menghasilkan profit bagi perusahan sang business coach. Tentu bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Hal seperti ini adalah cara yang paling elegan dalam “membanting” harga. Jika ada yang berpikir bahwa membanting harga tiket event itu biasanya di akhir menjelang hari H karena penyelenggara takut tidak laku, dengan cara seperti sang business coach tersebut malah bisa dilakukan banting harga jauh sebelum hari H tanpa ada perasaan malu dan keliatan takut tidak laku di mata calon pembeli. So.. pinter-pinterlah (seolah-olah) “membanting” harga 🙂

sumber gambar: http://www.ppcgeeks.com/2011/02/16/t-mobile-rumored-to-be-lowering-the-even-more-individual-unlimited-plan-to-79-99/


Leave a Reply